MERUNUT MEDIA HOAX DAN UPAYA
MELAWANNYA
BEDA
INFO MEDIA DENGAN BERITA
Info Media
·
Asal
ïnformationel”(Latin) dan ïnformacioni”(Perancis)
·
Potongan
pesan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh
sebuah institusi media
Berita
·
Kumpulan
info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan
kepada publik/masyarakat luas
BEDA
PERS DAN MEDSOS
|
Produk Pers
|
Produk Medsos
|
Hasil/Output
|
Berita
|
Info
|
Cara Produksi
|
Kompetensi wartawan
|
Komunikasi siapa saja
|
Kerja
|
Tim redaksi, ada standarisasi
|
Individual
|
Tanggungjawab
|
Pertg-jwban “air terjun”
|
Tak ada
|
Batasan
|
Kode Etik Jurnalistik
|
Tak ada
|
Pengelola
|
Badan hukum
|
Bebas, memanfaatkan kemudahan teknologi
|
Identitas
|
Ada penanggungjawab dan alamat
|
Bisa dipalsukan
|
Cara penyampaian pesan
|
Media cetak, media online, TV, dan radio
|
Media sosial (twitter, facebook, whatsupo, line,
path, instagram)
|
Sumber Yang digunakan
|
Sumber resmi
|
Bisa resmi, bisa tidak jelas sumbernya, bisa hasil
rekayasa
|
|
|
|
SEJARAH
MARAKNYA BERITA HOAX DI INDONESIA
·
Banyak
berita “gorengan” jelang Pileg dan Pilpres 2014
·
Sejumlah
pemilik media membuat partai/masuk partai dan menggunakan medianya untuk
berkampanye
·
Ada
sejumlah partai membuat media baru
·
Banyak
wartawan ikut jadi caleg atau jadi joki politik
·
Sejumlah
wartawan merangkap jadi tim sukses
·
Politisi
menarik-narik wartawan, mengunjungi media/organisasi wartawan
·
Pubik
kehilangan kepercayaan terhadap netralitas pers dan kebenaran isi media
MEDSOS
MENJADI ALTERNATIF
·
Pada
saat informasi media mainstream tak bisa dipercaya, masyarakat mencari
alternatif dari media sosial.
·
Media
sosial semacam Twitter dan Facebook yang awal mulanya diciptakan untuk membuat
update status atau menemukan kembali teman-teman lama yang berpisah berubah
menjadi sarana seseorang menyampaikan pendapat politik, mengomentari pendirian
orang lain.
MEDSOS
MENJADI PENYEBAR HOAX
·
Grup
media sosial (al WA) menjadi sarana pas karena si X mendapatkan info dari
sahabatnya si Y (yang dikenal si Y). Info saling dipertukarkandan diteruskan ke
grup baru tanpa mempersoalkan dari mana asal info yang diforward tersebut.
·
Media
sosial berubah fungsi menjadi ajang orang bertikai. Berita hoax marak.
·
Sejumlah
orang membuat akun-akun palsu.
·
Berita
hoax marak pada saat tensi politik tinggi (menjelang Pileg, Pilpres, Pilkada)
VIRAL
KEMARAHAN AKIBAT HOAX
Kabar
bohong atau hoax beredar di dunia maya, disebar dari satu akun ke akun lain,
berpindah dari Facebook ke Twitter, Twitter ke WhatsApp grup, dan dalam
beberapa jam - tanpa diketahui siapa yang pertama menyebarnya - pesan itu telah
mengundang amarah atau rasa takut pengguna.
Upaya Dewan Pers
·
Mengembalikan otoritas
pemegang kebenaran faktual kepada media mainstream.
·
Memberikan logo/QR code
(tanda media terverifikasi) kepada mediamedia yang terverifikasi di Dewan Pers.
·
Memberlakukan standar
kompetensi wartawan/jurnalis.