Senin, 29 Mei 2017

JURNALISTIK-Dewan Pers soal Hoax

MERUNUT MEDIA HOAX DAN UPAYA MELAWANNYA

BEDA INFO MEDIA DENGAN BERITA
Info Media
·         Asal ïnformationel”(Latin) dan ïnformacioni”(Perancis)
·         Potongan pesan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh sebuah institusi media
Berita
·         Kumpulan info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan kepada publik/masyarakat luas

BEDA PERS DAN MEDSOS


Produk Pers
Produk Medsos
Hasil/Output
Berita
Info
Cara Produksi
Kompetensi wartawan
Komunikasi siapa saja
Kerja
Tim redaksi, ada standarisasi
Individual
Tanggungjawab
Pertg-jwban “air terjun”
Tak ada
Batasan
Kode Etik Jurnalistik
Tak ada
Pengelola
Badan hukum
Bebas, memanfaatkan kemudahan teknologi
Identitas
Ada penanggungjawab dan alamat
Bisa dipalsukan
Cara penyampaian pesan
Media cetak, media online, TV, dan radio
Media sosial (twitter, facebook, whatsupo, line, path, instagram)
Sumber Yang digunakan
Sumber resmi
Bisa resmi, bisa tidak jelas sumbernya, bisa hasil rekayasa




SEJARAH MARAKNYA BERITA HOAX DI INDONESIA
·        Banyak berita “gorengan” jelang Pileg dan Pilpres 2014
·         Sejumlah pemilik media membuat partai/masuk partai dan menggunakan medianya untuk berkampanye
·         Ada sejumlah partai membuat media baru
·         Banyak wartawan ikut jadi caleg atau jadi joki politik
·         Sejumlah wartawan merangkap jadi tim sukses
·         Politisi menarik-narik wartawan, mengunjungi media/organisasi wartawan
·         Pubik kehilangan kepercayaan terhadap netralitas pers dan kebenaran isi media

MEDSOS MENJADI ALTERNATIF
·         Pada saat informasi media mainstream tak bisa dipercaya, masyarakat mencari alternatif dari media sosial.
·         Media sosial semacam Twitter dan Facebook yang awal mulanya diciptakan untuk membuat update status atau menemukan kembali teman-teman lama yang berpisah berubah menjadi sarana seseorang menyampaikan pendapat politik, mengomentari pendirian orang lain.

MEDSOS MENJADI PENYEBAR HOAX
·         Grup media sosial (al WA) menjadi sarana pas karena si X mendapatkan info dari sahabatnya si Y (yang dikenal si Y). Info saling dipertukarkandan diteruskan ke grup baru tanpa mempersoalkan dari mana asal info yang diforward tersebut.
·         Media sosial berubah fungsi menjadi ajang orang bertikai. Berita hoax marak.
·         Sejumlah orang membuat akun-akun palsu.
·         Berita hoax marak pada saat tensi politik tinggi (menjelang Pileg, Pilpres, Pilkada)

VIRAL KEMARAHAN AKIBAT HOAX
Kabar bohong atau hoax beredar di dunia maya, disebar dari satu akun ke akun lain, berpindah dari Facebook ke Twitter, Twitter ke WhatsApp grup, dan dalam beberapa jam - tanpa diketahui siapa yang pertama menyebarnya - pesan itu telah mengundang amarah atau rasa takut pengguna.

Upaya Dewan Pers 
·         Mengembalikan otoritas pemegang kebenaran faktual kepada media mainstream.
·         Memberikan logo/QR code (tanda media terverifikasi) kepada mediamedia yang terverifikasi di Dewan Pers.
·         Memberlakukan standar kompetensi wartawan/jurnalis.


Senin, 15 Mei 2017

Membuat Feature

Hai kawan pertemuan kali ini akan membahas kuliah kami hari ini. Hari minggu tanggal 14 Mei 2017 kuliah jurnalis di laksanakan di luar ruangan yaitu tempatnya di Taman Bungkul. Kuliah di laksanakan jam 2 tetapi saya terlambat saya datang jam 3 lebih. Ketika saya disana kemudian bertemu dengan Bu Dosen Ibu Artika ternyata saya sudah di tunggu beliau. Kemudian saya di beri tugas untuk membuat sebuah Feature yang berisi deskripsi benda hidup atau manusia yang berada di sekitar Taman Bungkul. Berikut adalah hasil dari Feature yang saya buat.

Anak Laki-Laki Memakai Baju Berwarna Hijau Toska

di sore yang cerah Matahari di ufuk barat masih terlihat. Seorang anak sedang bermain Sepak Bola sendirian di tengah-tengah Taman Bungkul. Dia bermain bola dengan lincah ia menendang bolanya kesana-kemari. Dia menendang bola berwana pelangi yang terlihat cerah.
Dia seorang anak laki-laki yang memiliki kulit berwarna coklat sawo matang. Dia memakai baju berwarna Hijau Toska dan memakai bawahan celana pendek berbahan levis. Dia terlihat bermain sendiri tetapi ternyata dia datang bersama kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya sedang menikmati sore yang cerah dan nyaman sambil melihat penampilan band yang ada di Taman Bungkul.
Ketika ditengah bermain, dia merasa lelah dan ia berhenti sejenak untuk minum melepas rasa dahaganya. Kemudian dia diajak bermain ayahnya, ayahnya ingin bermain ketika melihat anaknya bermain sendiri. Mereka berdua bermain bersama dengan senyum yang terpatri di wajah mereka.
Ketika bermain ia sudah terlihat sangat lelah dapat dilihat ia berkeringat. Melihat hal tersebut Ayahnya dengan penuh kasih sayang mengusap keringatnya perlahan, kemudian mereka melanjutkan permainan lagi. Ayahnya sudah terlihat lelah ia beristirahat tetapi anaknya masih melanjutkan bermaii bola, meskipun dia lelah dia masih bermain bola.

Ternyata di Taman Bungkul juga banyak anak yang bermain bola, ada yang bermain sepatu roda dan ada juga yang bermain papan seluncur. Dia terkadang bertabrakan dengan anak lainnya. Mereka semua bermain dengan wajah yang terlihat tidak ada beban, senyum selalu menemani permainannya.