Jumat, 28 April 2017

Review Berita Pertama

Hai teman teman kembali lagi dengan saya. Kali ini saya akan membahas tentang kuliah jurnalistik kita lagi. Hari ini kuliah dilakukan secara online karena kita tidak mendapatkan kelas dan Bu Artika ada keperluan di luar. Kuliah online ini membahas berita yang telah di buat kelompok pada hari pertama kuliah, dari berita tersebut kita disuruh untuk mengembangkannya menjadi sebuah berita. Dalam satu kelompok ada 6 orang, jadi 6 orang membuat berita dari berita yang telah dibuat pada pertemuan pertama. Saya membuat berita sebagai berikut.

Kurangnya Lahan Parkir di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kurangnya lahan parkir di UINSA  membuat mahasiswa memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat. Tidak tertatanya kendaraan di sembarang tempat membuat pemandangan kurang enak  bagi para tamu yang datang ke universitas.
Mahasiswa sering memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat karena lahan parkir yang disediakan telah penuh oleh kendaraan seperti mobil dan sepedah motor. Selain lahan parkir yang kurang, penataan parkir di UINSA kurang teratur dengan baik. Pemandangan tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Hal tersebut dibenarkan oleh petugas keamanan yang bernama Pak Umar , “Meskipun sebenarnya di masing-masing fakultas terdapat tempat parkir, setidaknya bisa tertata rapi tidak sembarangan yang hampir menutup jalan”.
Petugas keamanan juga mengungkapkan bahwa sebaiknya lahan parkir ditambah dan mereka berharap mahasiswa sadar terhadap penataan kendaraannya sendiri supaya tidak semrawut serta menambah pegawai keamanan.

Dari berita diatas kesalahan yang saya buat adalah membuat judul yang kurang menarik, judul tidak sesuai dengan isi dan kurangnya bahan dalam membuat berita.



Senin, 17 April 2017

Membuat Berita

Hai bertemu lagi dengan saya kali ini saya akan mereview materi hari ini. Hari ini kuliah jurnalistik membahas bagaimana cara membuat berita. Bu artika menunjukkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh beliau kemudian dari hasil wawancara tersebut kita disuruh untuk membuat beberapa judul, dari semua judul yang telah dikemukakan teman-teman akhirnya satu judul kita jadikan berita bersama-sama bersumber dari hasil wawancara beliau yaitu beritanya sebagai berikut.

Dua tahun tutup Wali Kota Risma tambah Pelatihan di Eks Lokalisasi Dolly

SURABAYA-Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan eks lokalisasi Dolly. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan telah menambah jenis pelatihan terhadap warga sekitar ‘’Sekarang aku punya binaan ternak bebek di Surabaya Barat sana,’’ Ujarnya kepada Media PGMI di ruang kerjanya, Selasa 24 Januari 2017.
Meski telah ditutup lebih dari 2 tahun yang lalu, terdapat banyak pelatihan yang diberikan kepada warga. Selain ternak bebek, warga disarankan untuk membatik, membuat aneka camilan, kerajinan sepatu hingga membuat kerupuk ‘’ itu mengalir siapa punya ide, disalurkan,’’ Ucapnya.
Perempuan 55 Tahun itu mengatakan bekas lokalisasi tidak bisa dirancang secara kaku, tapi dapat bergerak secara alami.“nanti sambil jalan kita berikan apa maunya justru yang warga  di eks lokalisasi itu lebih gampang, lebih banyak ide-ide.
Justru kata dia, warga bekas kawasan prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu lebih mudah diarahkan. Mereka memiliki banyak ide. ‘’Yang berminat batik dan mau belajar ke Pekalongan, ya sudah aku berangkatkan,’’ tuturnya.
Sementara itu Pemkot Surabaya memfokuskan  pengembangan SDM pada bidang pendidikan dan kesehatan melalui keterampilan dan wawasan. Warga diharapkan bisa menyerap perkembangan kota.
Untuk itu, anak-anak juga diberikan pelatihan dengan berbagai macam keterampilan. Risma menyebutkan, sebelumnya terdapat program Pahlawan Ekonomi yang hanya meliputi sektor kerajinan dengan (bandicraft) dan  fashion.
Akhirnya Pemkot Surabaya meluncurkan program Pejuang Muda yang yang menawarkan lebih bayak jenis keterampilan. Mulai bidang jasa, kontraktor, sampai perbaikan, “Kita latih juga jadi EO (Event Organizer atau perancang acara).” 

Senin, 10 April 2017

Kesalahan Bahasa Jurnalistik

 Hai kawan kali ini saya akan membahas tentang pengalaman saya di kelas jurnlaistik. Hari ini kita akan membahas tentang Kesalahan bahasa jurnalistik. Dalam menulis sebuah berita bahasa yang digunakan yaitu kata- kata yang mudah dipahami oleh pembaca, kesalahan yang sering muncul adalah sebagai berikut.
1.      Kalimat Rancu, kalimat rancu seperti kesalahan pennggunaan sufiks (akhiran) –kan dan sufiks –i. Hampir setiap kali kita jumpai kesalahan tersebut di surat kabar.
Contoh :  Mereka memperingatkan hari kemerdekaan di dalam penjara.
                Mereka memperingati hari kemerdekaan di dalam penjara.            
2.      Ejaan, ejaan ini kesalahannya seperti salah dalam menggunakan tanda koma, tanda tanya dll.
Contoh :
·   Dalam  penggunaan tanda baca koma ( , )
Ferdinand Marcos, mantan presiden Filipina menghembuskan nafas terakhirnya di AS dalam usia 72 tahun.
Ferdinand Marcos, mantan presiden Filipina, menghembuskan nafas terakhirnya di AS dalam usia 72 tahun.
·   Dalam penggunaan kata depan di
   Budiman di gugat oleh pegawainya.
   Budiman digugat oleh pegawainya.
3.      Penggunaan Kata, kesalahannya biasanya menggunakan kata yang berlebihan tidak efektif.
Contoh : Kasus perkara korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan.
                Kasus korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan.
4.   Susunan Kalimat, menyusun kalimat yang tidak sesuai dengan susunan kalimat bahasa indonesia yaitu SPOK.
Contoh :  Gadis remaja itu beberapa kali berhasil dicabuli Dd di tempat       persebunyiannya.
Dd beberapa kali berhasil mencabuli gadis remaja itu di tempat persembunyiannya.

Sekian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaan bagi para pembaca. Saya ucapkan terimakasih.


Minggu, 09 April 2017

Rivew Materi Wawancara

Assalamu'alaikum wr.wb.

Hai kita bertemu lagi  pada pertemuan kali ini,  kita membahas tentang Wawancara dan Straight News.  Berikut pembahasannya :

Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita atau narasumber. Syarat orang yang diwawancarai adalah orang yang memiliki kedudukan, peranannya/keterlibatannya, kompetensi/keahlian, dan pengalamannya dianggap memiliki informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
Beberapa Jenis Wawancara
1.    Factual news interview
Wawancara dengan sumber berita yang mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang akan diberitakan.
2.    Casual interview
Wawancara yang telah direncanakan terlebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita.
3.    Group interview
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang atau lebih sumber berita. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers.
4.    Personality interview
Wawancara yang memiliki tujuan khusus yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.
Apa saja yang dilakukan sebelum Wawancara?
1.    Menyusun pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2.    Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanyakan.
3.    Melakukan janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya.
4.    Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5.    Persiapkan alat-alat yng akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya: note, pena,dn alat perekam.
Selain itu,  saat melakukan wawancara,  wartawan harus memperhatikan hal-hal berikut :
1.        Cek perjanjian yang telah dibuat.
2.        Bersikap sopan santun dan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
3.        Mengajukan pernyataan ringkas,  jelas dan to the point.
4.        Jika narasumber terkesan tertutup,  maka ajukan pertanyaaan tidak langsung.
5.        Jangan memberondong narasumber dengan pertanyaan.
6.        Membuat suasana santai.
7.        Tidak mencatat selama wawancara berlangsung.
8.        Berusaha menjaga agar masalah tidak keluar dari topik pembahasan.
9.        Tidak mengajukan pertanyaan "bodoh".
10.    Meminta izin jika ingin mengalihkan topik pembicaraan.
11.    Menjaga atau melindungi kerahasiaan identitas narasumber.
12.    Menghormati permintaan untuk off the record.
13.    Mengucapkan terimakasih saat selesai melakukan wawancara.
Berita yang disampaikan adalah berita yang aktual, singkat padat, dan dengan menggunakan bahasa yang lugas (tidak berbunga-bunga). Unsur-unsur berita yang harus dicakup meliputi jawaban atas 6 (enam) pertanyaan yaitu 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how).
Straight news atau berita keras
Biasanya pada permulaan berita setelah judul,  diikuti keterangan tempat,  disusul dengan bama penerbit pers yang bersangkutan,  dalam susunannya straight news memiliki susunan yang dinamai "piramida terbalik", yaitu dimana bagian yang paling penting ditempatkan pada bagian awal (atas) kemudian disusul dengan isi berita.

Sekian dari saya. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.